Tugas IV Kimia Organik Semester Genap
TUGAS IV
1. Definisi :a. Parfum
Parfum adalah sediaan pewangi / ester yang terdiri dari cairan aerosol.
b. Maserasi
Maserasi adalah salah satu jenis metoda ekstraksi dengan sistem tanpa pemanasan dengan cara merendam menggunakan pelarut yang sesuai.
c. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
2. Tuliskan beberapa analisis Kimia Parfum:
- Penetapan Kadar Alkohol metode Refraktometer
- Penetapan Kadar Alkohol metode Kromatografi Gas
- Penetapan Kadar Alkohol metode Destilasi
3. Jelaskan klasifikasi parfum berdasarkan konsetrasi esensial oilnya:
- Perfume
- Eau De Parfum
- Eau De Toillette
- Eau De Cologne
4. Tuliskan perbedaan dari 2 jenis metode produksi parfum:
1. Alamiah (Isolasi)
- Maserasi
- Destilasi
- Pengompresan
- Ekstraksi
- Reaksi Refluks
- Pemurnian (destilasi, freezing, dll)
- Penambahan alkohol dan zat aditif.
5. Tuliskan tahapan / prosedur pembuatan parfum dari bahan bunga mawar dan melati:
- Potong tipis-tipis bunga segar yang telah disiapkan
- Siapkan dua buah botol dan tuangkan minyak atau methanol pada masing – masing botol
- Masukan irisan bunga segar dan tutup rapat
- Letakan di tempat teduh dan biarkan selama satu minggu
- Setelah satu minggu amati hasilnya dan lakukan penyaringan
- Ukur hasil maserasi
6. Tuliskan tahapan / prosedur pembuatan parfum benzil asetat:
- Tahap pertama yakni sintesis benzil asetat. Sebanyak 6 gram (0,1 mol) sam asetat dan 10,6 gram (0,1 mol) benzil alkohol dimasukkan ke dalam labu leher tiga kapasitas 125 ml yang dilengkapi dengan penangas minyak, magnetic stearer, dan termometer. Pengadukan dimulai dan menambahkan 5 tetes asam sulfat pekat ke dalam campuran. Campuran direfluks selama 4 jam pada suhu 150̊ C dengan kecepatan putar sekitar 300 rpm. Campuran didinginkan dan dimasukkan ke dalam corong pisah. Sebanyak 15 ml larutan natrium karbonat jenuh dimasukkan dan digojog untuk menghilangkan asam asetat dan benzil alkohol sisa. Campuran dipisah antara fasa air dan fasa organik. Fasa air dibuang sedangkan fasa organik dimasukkan ke dalam labu destilasi. Fasa organik didestilasi pada suhu 220o C. Destilat dicampur dengan 4 gram natrium sulfat anhidrat dan digojog. Ester disaring dan dikarakterisasi menggunakan FTIR dan GC-MS.
- Tahap kedua yaitu formulasi parfum. Sebanyak 15 mL benzil asetat dicampur dengan 85 mL etanol absolut dan diwadahi ke dalam botol parfum yang menarik. Parfum siap diujikan.
- Tahap ketiga yaitu uji organoleptik parfum. Sebanyak 30 lembar angket disiapkan untuk 30 orang responden dari berbagai profesi. Angket berisi pendapat tentang keharuman, ketajaman aroma, dan tingkat kesukaan. Masing-masing uji menggunakan skala 1-7.
7.Tuliskan prosedur pembuatan asam asetat secara aerob:
Prosedur:
- Air dari 10 buah kelapa tua,ditampung dalam tempat yang sudah disiapkan, kemudian disaring dengan menggunakan kain.
- Setelah disaring, tampung air kelapa ke stoples isis 10 liter.
- Selanjutnya air buah kelapa diberi amunium sulfit sebanyak 5 gram dan ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) sekitar 0,2 gram.
- Selanjutnya stoples ditutup dengan kain dan biarkan selama 6 hari untuk terjadinya fermentasi Semakin lama proses fermentasi dilakukan maka cuka dan alcohol yang dihasilkan juga akan semakin baik.
- Setelah 6 hari hasil fermentasi air buah kelapa tersebut disaring agar endapan yang terjadi selama fermentasi dapat dipisahkan. setelah disaring masukkan dalam ceret.
- Pada hasil fermentasi air buah kelapa yang tadi sudah dimasukan dalam ceret terdapat larutan berlakohol. maka diperlukan pemanasan untuk memisahkan cuka dengan alkohol yang masih bercampur.
- Hasil fermentasi air buah kelapa yang didalam ceret kemudian dimasak sampai mendidih. dan larutan yang tertinggal dalam ceret sudah merupakan larutan cuka sedangkan yang menguap merupakan alkohol, jika alkoholnya akan diambil juga maka uap dalam proses pemanasan harus langsung ditampung agar alkohol yang dihasilkan tidak menguap.
- Selanjutnya setelah proses pendidihan selesai, maka cuka air kelapa yang masih dalam keadaan panas, langsung dimasukan ke botol yang telah disiapkan dan langsung ditutup.
- Jika ingin mengetahui kadar cuka dan alkohol yang sudah dihasilkan dengan cara diatas, maka dapat dilakukan dengan menggunakan uji lakmus atau diukur dengan pH meter.
8. Tuliskan 5 hal yang membedakan produksi asam asetat secara aerob dan anaerob:
- Secara Aerob :
- Bakteri Acetobacter
- Temperatur < 37̊ C
- Membutuhkan Oksigen
- pH Netral
- Biaya Produksi Lebih Hemat
- Bakteri Clostridium
- Temperatur > 37̊ C
- Tidak Membutuhkan Oksigen
- pH < 7
- Biaya Produksi lebih mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar